Rabu, 20 Juni 2012

Analisa Ekonomi Padi Sawah




ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN PADI
Harga padi yang sangat ditentukan pemerintah menyebabkan petani sering kalin merugi karena modal dasar tidak seimbang dengan harga gabah. Keadaan ini semakin memburuk dengan dihilangkannya subsidi pupuk. Petani menjual padi ke Bulog dengan harga yang ditentukan pemerintah (saat ini seharga Rp. 2.100-1.500/kg). Pada saat penen raya, bulog tidak memiliki cukup uang untuk membeli padi rakyat sehingga menunggak pembayaran ke petani. Keadaan ini sangat merugikan petani. Budidaya padi untuk mencapai keuntungan yang layak sulit diwujudkan. Perkiraan analisis budidaya padi (nasional) permusim panen dengan luas lahan 1hektar masa tanam tahun 1999. (sumber: Departemen Pertanian) :

 
a)
Biaya produksi

1.
Sewa lahan
Rp.    600.000,-
2.
Bibit: benih 25 kg @ Rp. 3.000,-
Rp.      75.000,-
3.
Pupuk


- Urea: 200 kg @ Rp. 1.115,
Rp.    223.000,-

- ZA: 50 kg @ Rp. 1.000,
Rp.      50.000,-

- SP-35: 100 kg @ Rp. 1.600,
Rp.    160.000,-

- KCl: 75 kg @ Rp. 1.650,
Rp.    123.750,-

- PPC/ZPT
Rp.      64.000,-
4.
Pestisida
Rp.    600.000,-
5.
Tenaga kerja


- Persemaian 5 HOK @ Rp. 8.000,-
Rp.      40.000,-

- Pengolahan tanah dgn mesin 15 HOK @ Rp. 15.000
Rp.    220.000,-

- Menanam 20 HOK @ Rp. 6.000,-
Rp.    120.000,-

- Penyiangan 15 HOK @ Rp. 8.000,-
Rp.    120.000,-

- Pemupukan 9 HOK @ Rp. 8.000,-
Rp.      72.000,-

- Pemberantasan OPT 4 HOK @ Rp. 8.000,-
Rp.      32.000,-
6.
Panen dan pascapanen


- Merontok, keringkan, angkut 72 HOK @ Rp. 8.000,-
Rp.    576.000,-

- Ongos angkut ke pasar
Rp.      26.918,-
7.
Bunga Bank
Rp.    148.037,-

Jumlah biaya produksi
Rp. 2.994.705,-



b)
Pendapatan 4.201 kg (GKG) @ Rp.1.450,-
Rp. 6.091.450,-
c)
Keuntungan
Rp. 3.096.745,-
d)
Parameter kelayakan usaha


1.B/C Ratio 1,03

Gambaran Peluang Agribisnis
Beras adalah makanan pokok sumber karbohidrat yang paling banyak dikonsumsi di dunia. Kebutuhan beras nasional tidak terpenuhi oleh produksi beras dalam negeri karena itu kita masih selalu mengimpor beras. Pemerintah, pada tahun 1998 mengimpor 3,1 juta ton beras untuk mengantisipasi kebutuhan beras masyarakat. Dengan memperhatikan hal di atas seharusnya agribisnis padi dapat menarik banyak para investor. Namun demikiaan, dilain pihak, harga beras sangat ditentukan pemerintah dan tidak dinamis seperti halnya tanaman hortikultur atau perkebunan sehingga umumnya petani padi sering merugi. Tanpa perubahan tata niaga beras
dan pengurangan campur tangan pemerintah, agribisnis padi akan tetap tidak banyak diperhitungkan dan diminati oleh investor di bidang pertanian.






Perangkat Uji Tanah Sawah



Perangkat Uji Tanah Sawah, adalah perangkat alat bantu analisa kimia tanah yang dapat dikerjakan dengan cepat, mudah, sederhana dan relatif akurat, untuk penetapan Unsur N (Nitrogen), P (Phosphat), K (Kalium) dan pH tanah sawah di lapangan

Tahapan Penggunaan PUTS :
  1.  Pengambilan Contoh Tanah.
  2. Proses Ekstrak
  3. Proses Pengukuran Unsur Hara dan Penetapannya
  4. Menetapkan Rekomendasi Pupuk.
 

Kelas status hara tanah
Rekomendasi pupuk tunggal dan majemuk (kg/ha)